Kejujuran adalah Mata Uang yang Berlaku Dimana-Mana

Di sebuah sekolah menengah pertama yang biasa-biasa aja, ada seorang anak bernama Dika. Dika ini dikenal sebagai anak yang pintar, tapi agak nyentrik. Gak jarang dia bikin orang di sekitarnya kagum, tapi juga sering bikin guru-guru jengkel karena kelakuannya yang suka nyeleneh. Tapi ada satu hal yang bikin Dika berbeda dari teman-temannya, yaitu kejujuran. Bagi Dika, kejujuran adalah sesuatu yang paling penting, bahkan lebih berharga dari uang atau barang-barang mahal.

Suatu hari, sekolah Dika mengadakan lomba cerdas cermat antar kelas. Semua siswa udah pada siap-siap, saling berlomba-lomba buat jadi yang terbaik. Di kelas Dika, ada temannya yang bernama Rizki. Rizki ini sebenarnya pinter juga, tapi suka curang. Entah gimana, dia dapet jawaban dari soal-soal cerdas cermat itu sebelum lomba dimulai. Dika yang ngeliat itu langsung ngerasa gak enak hati. “Gak boleh nih, Rizki, kayak gini,” pikir Dika.

Saat lomba dimulai, Dika duduk di kursinya sambil melihat ke layar proyektor yang menampilkan soal. Tiba-tiba, Rizki dengan santainya nunjukin layar HP-nya yang penuh jawaban. Dika bingung banget. “Kalau gue gak bilang, kita bisa menang. Tapi kalau gue bilang, Rizki bakal marah dan gue bakal dibenci banyak orang,” pikir Dika. Gimana dong? Mau nurut sama yang salah atau tetap jujur?

Akhirnya, Dika gak bisa tenang kalau cuma diem aja. Dengan langkah pasti, dia berdiri dan bilang, “Pak, Rizki nyontek! Jawaban yang dia pake bukan dari dirinya!” Suasana langsung hening. Rizki langsung merah mukanya. Semua mata tertuju pada Dika. Tapi Dika gak peduli. Dia udah ngerasa tenang karena dia melakukan hal yang benar.

Meskipun kelas Dika gak menang lomba itu, tapi yang dia dapet jauh lebih berharga. Teman-teman yang tadinya gak terlalu deket mulai menghargai Dika. Mereka mulai nyadar kalau kejujuran itu penting, dan bukan cuma buat menang lomba, tapi buat kehidupan sehari-hari. Bahkan Rizki sendiri, yang awalnya marah, akhirnya minta maaf ke Dika dan bilang, “Gue nggak tau kenapa gue bisa nyontek. Tapi gue bersyukur lo udah ngingetin gue.”

Dari situ, Dika sadar kalau kejujuran itu kayak mata uang yang berlaku di mana aja. Kadang kita mikir, kalau kita gak jujur, kita bisa dapetin apa yang kita mau. Tapi ujung-ujungnya, kejujuran itu yang bikin kita dihargai dan dicintai orang lain. Mungkin gak langsung, mungkin juga gak selalu enak, tapi percaya deh, jujur itu selalu punya nilai yang lebih tinggi di akhirnya.

Pesan untuk kehidupan: Kejujuran itu bukan cuma soal bilang yang benar, tapi juga soal bertanggung jawab dengan pilihan kita. Jadi, jangan takut buat jujur, karena itu adalah mata uang yang nggak akan pernah rugi.

Share and Enjoy !

Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *